Liputan6.com, Jakarta: Ternyata anjing lebih pintar daripada kucing. Karakter ramah anjing membantu perkembangan otaknya sehingga ukurannya jadi lebih besar. Hasil penelitian para ahli di Universitas Oxford di Oxford, Inggris, itu, seperti dilansir Telegraph baru-baru ini, diharapkan dapat mengakhiri perdebatan antara pecinta hewan peliharaan.
Penelitianyang dimuat dalam Proceedings of the National Academy of Sciences itu mengemukakan, selama jutaan tahun kecerdasan anjing telah berevolusi sehingga berada di tingkatan lebih tinggi dibandingkan kucing. Pendapatan itu mematahkan anggapan yang berkembang selama ini bahwa kucing lebih cerdas daripada anjing.
Para peneliti menemukan bahwa otak kucing lebih kecil karena mereka binatang yang kurang sosial. Para ilmuwan itu juga untuk kali pertama berhasil memetakan sejarah evolusioner dari otak berbagai kelompok mamalia dalam kurun waktu lebih dari 60 juta tahun. Penelitian itu juga mengidentifikasi berbagai variasi besar dalam perubahan otak.
Mereka menemukan ada kaitan antara ukuran otak hewan dengan seluruh tubuhnya atau tingkat aktivitas sosialnya. Studi itu menganalisis data yang tersedia pada ukuran otak dan tubuh dari 500 lebih spesies mamalia hidup atau fosil.
Otak monyet selama kurun waktu tersebut tumbuh paling besar disusul kuda, lumba-lumba, unta, dan anjing. Studi itu juga menemukan bahwa kelompok mamalia dengan otak yang relatif besar cenderung hidup dalam kelompok sosial yang stabil. Otak mamalia soliter, seperti kucing, rusa dan badak, tumbuh jauh lebih lambat selama kurun waktu tersebut.
"Anjing selalu dianggap sebagai hewan yang lebih sosial, sementara kucing ingin sendirian. Interaksi punya kemungkinan bermanfaat untuk otak, begitu juga pada spesies lain, seperti diri kita sendiri," kata Susanne Shultz, pemimpin penelitian itu. "Kita lebih sosial daripada monyet dan kera, dan kemampuan untuk bersama ini telah membantu manusia mendominasi planet ini."
Studi itu, kata Shultz, menjungkirbalikkan keyakinan lama bahwa ukuran otak telah meningkat di semua mamalia. "Hanya kelompok-kelompok spesies yang sangat sosial yang mengalami peningkatan pesat dibandingkan spesies soliter," tambahnya.(ANT/SHA)
Penelitianyang dimuat dalam Proceedings of the National Academy of Sciences itu mengemukakan, selama jutaan tahun kecerdasan anjing telah berevolusi sehingga berada di tingkatan lebih tinggi dibandingkan kucing. Pendapatan itu mematahkan anggapan yang berkembang selama ini bahwa kucing lebih cerdas daripada anjing.
Para peneliti menemukan bahwa otak kucing lebih kecil karena mereka binatang yang kurang sosial. Para ilmuwan itu juga untuk kali pertama berhasil memetakan sejarah evolusioner dari otak berbagai kelompok mamalia dalam kurun waktu lebih dari 60 juta tahun. Penelitian itu juga mengidentifikasi berbagai variasi besar dalam perubahan otak.
Mereka menemukan ada kaitan antara ukuran otak hewan dengan seluruh tubuhnya atau tingkat aktivitas sosialnya. Studi itu menganalisis data yang tersedia pada ukuran otak dan tubuh dari 500 lebih spesies mamalia hidup atau fosil.
Otak monyet selama kurun waktu tersebut tumbuh paling besar disusul kuda, lumba-lumba, unta, dan anjing. Studi itu juga menemukan bahwa kelompok mamalia dengan otak yang relatif besar cenderung hidup dalam kelompok sosial yang stabil. Otak mamalia soliter, seperti kucing, rusa dan badak, tumbuh jauh lebih lambat selama kurun waktu tersebut.
"Anjing selalu dianggap sebagai hewan yang lebih sosial, sementara kucing ingin sendirian. Interaksi punya kemungkinan bermanfaat untuk otak, begitu juga pada spesies lain, seperti diri kita sendiri," kata Susanne Shultz, pemimpin penelitian itu. "Kita lebih sosial daripada monyet dan kera, dan kemampuan untuk bersama ini telah membantu manusia mendominasi planet ini."
Studi itu, kata Shultz, menjungkirbalikkan keyakinan lama bahwa ukuran otak telah meningkat di semua mamalia. "Hanya kelompok-kelompok spesies yang sangat sosial yang mengalami peningkatan pesat dibandingkan spesies soliter," tambahnya.(ANT/SHA)
0 komentar:
Posting Komentar