Fauzi Bowo: Insentif untuk Pembeli Mobil Hibrida dan Listrik | Terasiku ™

29 November 2010

Fauzi Bowo: Insentif untuk Pembeli Mobil Hibrida dan Listrik





JAKARTA, KOMPAS.com – Gubernur DKI Jakarta, Fauzi Bowo mengatakan, Pemda DKI akan memberikan insentif kepada pembeli mobil hibrida dan listrik di Jakarta nanti. Hal itu dikemukakannya saat menjawab pertanyaan KOMPAS.co, yaitu  cara Pemda DKI Jakarta mendorong masyarakat menggunakan mobil listrik atau hibrida.
Gubernur mengatakan, akan segera membuat kebijakan pajak untuk mobil listrik. Pasalnya, sampai saat ini, berbagai instansi terkait, yang berhubungan dengan otomotif, belum bisa menentukan pajak untuk mobil listrik.
“Kalau mobil bensin dan diesel, pajaknya  ditentukan berdasarkan kapasitas mesin (cc), bagaimana dengan mobil listrik?” demikian ditanyakan pihak Mitubishi Indonesia yang memperkenalkan mobil listrik iMiEV di Indonesia dua tahun lalu.
Di lain hal,  ATPM seperti Toyota dan Honda   yang sebelumnya gencar memperkenalkan mobil hibrida, tak terlalu bernafsu memasarkan produk tersebut di Tanah Aiar. Pasalnya, mobil hibrida dikenakan berbagai  pajak, mesin bnesin dan motor listrik plus barang mewah. Akibatnya, harga jual mobil jadi mahal.
“padahal untuk mendorong orang menggunakan mobil yang ramah lingkungan, harus diberi insentif. Ini malah dipajaki lagi,” jelas Johnny Darmawan, Presdir PT Toyota Astra Motor ketika tentang pemasaran Toyota Prius. Hal yang sama juga dialami oleh PT Honda Prospect Motor yang memasarkan Honda di Indonesia.
Uji-Coba Langsung
“Kita akan memberikan insentif kepada mereka yang membil mobil hibrida dan listrik. Seperti yang dilakukan oleh pemerintah di kota besar lainnya. Dengan cara demikian, konsumen mau membeli mobil tersebut,” jelas Foke saat tanya-jawab dengan wartawan setelah menerima satu unit Smart ED (Electric Drive) yang dipinjamkan oleh PT Mercedes-Benz Indonesia, di Balai Kota, Rabu sore. 
Pada saat yang sama, Pemda DKI Jakarta juga menerima alat pengisi baterai untuk mobil listrik dari PT Siemens Indonesia.
Smart Listrik yang dipinjamkan MBI ke Pemda DKI jakarta merupakan program Daimler di seluruh dunia untuk mempromosikan mobil-mobil di kota-kota besar. Nah, Jakarta beruntung, kendati belum punya konsep mobil listrik, namun di Asia Tengara menjadi kota pertama yang memperoleh Smart Listrik.
Smart Listrik akan digunakan oleh Gubernur Fauzi Bowo untuk mengetahui efektivitasnya.  Misalnya, jarak tempuh dan waktu pengisian baterai. 
Sementara  itu Siemens memperlihatkan konsep sistem pengisian pada alatnya. Dalam hal ini,  tempat mencolokkan stekker yang  menghubungkan listrik bertegangan 220 volt dengan stop kontak  pada mobil.
Ciri khas tempat pengisian, stop kontak hanya bisa dibuka oleh kartu khusus yang ditempelkan ke sensor di panel depan alat. “Hanya pelanggan atau pemilik mobil yang bisa menggunakanya. Di gedung-gedung model ini kan belum ada, kendati model stop kontak dan tegangan listrik yang digunakan sama saja,” beber Hans-Peter Haesslein, Presiden dan CEO PT Siemens Indonesia.  

0 komentar:

Posting Komentar